Masih ku ingat...
Saat study tour itu berarti kunjungan ke wilayah pertambangan.
Kamu membekaliku banyak sekali makanan ringan.
Menggunakan helmet dan kacamata safetymu adalah favoritku.
Celana jeans panjang, baju lengan panjang, dan sepatu kets merupakan tambahannya.
Aku sudah seperti seorang pekerja pabrik saat itu.
Itu semua karena alasan safety kata mereka.
Aku juga ingat,
Ketika Senin pagi adalah upacara bendera.
Ditutup dengan senam poco-poco bersama di lapangan.
Ketika hari Jumat adalah Jumat bersih.
Bukanlah sampah yang kami bersihkan, melainkan hanya daun-daun yang sudah berguguran dari pohonnya.
Sekolah ini sudah lebih dari bersih.
Ketika hari Kartini berarti lomba memasak makanan 4 sehat 5 sempurna.
Dan masakanmu tak pernah tertandingi.
Lomba merangkai bunga juga aku ingat.
Kamu membuatkanku rangkaian bunga yang sangat indah.
Aku mendapat juara saat itu, berkatmu.
Aku ingat sekali,
Ketika menyebrang jalan bukanlah hal yang sulit.
Ketika pasar malam menjadi hiburan satu-satunya dan kita pergi bersama.
Ketika baju apapun tak menjadi masalah untuk dipakai.
Ketika gaya bukanlah segalanya.
Ketika teman berarti keluarga selamanya.
Ketika guru adalah sebenar-benarnya orang tua di sekolah.
Ketika kamu selalu mengantar dan menjemputku di sekolah.
Ketika tanganmu dan kamu adalah restuku sebelum meninggalkan rumah.
Ketika hujan turun amat deras dengan petir yang begitu hebat.
Aku... takut.
Kamu menggenggam tanganku dan berkata semuanya akan baik saja.
Suaramu begitu menenangkan.
Seperti cahaya kunang-kunang yang selalu muncul ketika listrik padam.
Dan pohon pinus tua yang bergoyang ketika diterpa angin kencang...
Pohon pinus itu kuat sepertimu.
Tak goyah walau diterpa angin kencang puluhan tahun lamanya.
Semuanya masih aku ingat.
Dear Kamu dan Kamu...
Meskipun kakiku sudah beranjak pergi dan menginjak tanah entah dimana,
Hatiku akan tetap di sana bersamamu dan bersama setiap kenangan yang selalu ada.
Salam rinduku untukmu, selalu.
Bapak Dido Ernanda dan Ibu Ida Hajati, tercinta :)
No comments:
Post a Comment